Dashboard UPT Perpustakaan

Buku ini penting bagi mahasiswa Ilmu-ilmu Sosial, Sastra dan Budaya, para pejabat pemerintah daerah, dan pemuka masyarakat, dalam memahami berbagai masalah kemasyarakatan di Indonesia. kumpulan esai ini menyoroti pertalian teoritis antro[pologi dan politik. Tujuan utamanya adalah mengakaji pwrilaku dalam berbagai periode yang berhubungan dengan sikap kekuasaan sosial.

Buku ini memberikan gambaran sperti apa sebenarnya profil masyarakat pedesaan amas kini, dengan berdasarkan pada hasil survei selama 25 tahun terakhir di 25 desa di Jawa.

Buku Pendidikan Akhlak Seksual Pada Anak dalam Hukum Islam hadir untuk menjawab sebuah anggapan bahwa tanggung jawab orang tua kepada anaknya hanya sebatas kebutuhan materi saja, padahal sesungguhnya mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk di dalamnya aspek pendidikan seksual. Pendidikan seks berkaitan erat dengan aqidah, bagi orang tua muslim, pendidikan seksual sebaiknya dibingkai dengan nilai akhlak dan etika Islam. Dalam perspektif itulah, maka di dalamnya penulis menawarkan dan menguraikan aspek-aspek yang terkait dengan pendidikan seksual anak dalam hukum Islam yang meliputi : pendidikan seksual dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, pendidikan seksual anak usia dini, tamyiz, muraqabah, bulugh dan dewasa. Pembahasan dalam buku ini lebih terperinci dan terurai dari setiap bab dan subbabnya, dengan di dukung dalil-dalil naqli dan akli, serta pendapat para ulama mengenai status hukumnya, sehingga memudahkan pembaca dalam memahaminya.

Buku ini sarat dengan pengetahuan ,motivasi dan inspirasi terkait pendidikan AL-Qur'an dan pendidikan anak usia dini, sehingga manfaatnya pun sangat berlimpah bagi para pembaca.

Buku ini mengupas pentingnya pendidikan anti korupsi dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia. Anas Salahudin, seorang akademisi yang fokus pada bidang pendidikan dan etika, menguraikan berbagai strategi dan pendekatan untuk membangun kesadaran anti korupsi sejak dini.

Buku ini bermaksud menjelaskan pendidikan antikorupsi dari pelbagai aspeknya. Di dalamnya dibahas mengenai; konsep dasar pendidikan antikorupsi, kurikulum pendidikan antikorupsi, metode pendidikan antikorupsi, strategi implementasi pendidikan antikorupsi, dan evaluasi pendidikan antikorupsi. Dengan melihat pembahasannya yang begitu lengkap, tampaknya tidak berlebihan jika buku ini menjadi bacaan wajib semua orang yang menginginkan praktik korupsi segera lenyap dari negara Indonesia.

Buku ini adalah sebuah versi yang diperbaharui dari disertasi doktor yang disampaikan pada bulan Mei 1990 pada Departemen Sosiologi Pembangunan, Universitas Bielefeld (Jerman).

Konsep pendidikan berbasis humanis-etis adalah model pendidikan yang memanusiakan dirinya atau manusia lain yang semuanya itu dilakukan dengan kerangka pijakan moral sehingga melahirkan dunia yang diwarnai oleh keadaban. Dalam konsep pendidikan Islam, pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia yang tidak hanya bertujuan mampu menguasai keterampilan duniawi, tetapi juga mampu membekali dirinya untuk kepentingan di akhirat. Manusia yang mampu menyeimbangkan dirinya dalam mengejar dan menguasai masalah kepentingan fisik dan nonfisik adalah bukti kesejatian pendidikan Islam.

Dalam buku ini dijelaskan bahwa ada beberapa nilai fundemental dalam sumber pokok ajaram Islam yang harus dijadikan dasar bagi pendidikan Islam yaitu: akidah, akhlak, penghargaan kepada akal, kemanusiaan, keseimbangan, rahmat bagi seluruh alam. Implikasinya, bahwa pendidikan Islam dalam perencanaan, perumusan, dan pelaksaannya harus mengarah kepada pembentukan pribadi yang berakidah Islam, berakhlak mulia, berpikiran bebas. Manusia mempunyai hak sama untuk memperoleh pendidikan, pendidikan Islam harus memerhatikan dua sudut dalam segala aspek kehidupan manusia secara terpadu tanpa ada pemisahaan. Seperti aspek jasmania dan ruhaniah, ‘aqliyah dan qolbiyah, individual dan sosial dan seterusnya. Pendidikan Islam mengarah kepada pembentukan insan kamil, yakni khalifah Allah yang pada hakikat ialah manusia saleh, manusia yang dapat menjadi rahmat bagi semesta alam.

Buku "Pendidikan Kewarganegaraan" oleh Jacobus Ranabar membahas pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk karakter dan tanggung jawab sebagai warga negara. Buku ini menjelaskan konsep-konsep dasar kewarganegaraan dan bagaimana pendidikan dapat memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman dan partisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Materi-materi dalam buku ini dikemas dan disajikan secara apik berdasarkan landasan hukum dan disesuaikan dengan paradigma di era global, menggunakan bahasa yang lugas, ilmiah dan sistematis sehingga mudah untuk dipahami.

Buku "Pendidikan Kewarganegaraan: di Perguruan Tinggi Muhammadiyah" yang ditulis oleh Taniredja Tukiran dan rekan-rekan memberikan panduan mengenai implementasi dan pengembangan pendidikan kewarganegaraan (PKN) di perguruan tinggi, khususnya di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Buku ini membahas peran dan metode pengajaran PKN dalam membentuk karakter mahasiswa serta meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara.

Adapun pendekatan atas kesadaran yang dapat ditampilkan pada buku ini melingkupi pembahasan tentang hakikat pendidikan kewarganegaraan, filsafat pancasila, identitas nasional, konsepsi bangsa dan negara Indonesia, konstitusi, kedaulatan rakyat.

Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat dan kehidupan demokratis.

Ahmad Jamalong menutup bukunya dengan penekanan pada pentingnya pendidikan kewarganegaraan yang berkualitas sebagai fondasi untuk mencetak generasi muda yang bertanggung jawab dan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi harus mampu menyesuaikan diri dengan dinamika sosial dan politik yang berkembang. Buku ini sangat relevan bagi pendidik, mahasiswa, dan pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi.