Dashboard UPT Perpustakaan

Farmasetika adalah cabang ilmu farmasi yang mempelajari pembuatan, peracikan, pengemasan, dan penyimpanan obat-obatan, serta aspek-aspek yang berkaitan dengan ketersediaan obat yang aman dan efektif bagi pasien. Ini melibatkan berbagai proses, mulai dari pemilihan bahan baku, formulasi, hingga penyediaan sediaan obat dalam berbagai bentuk.

Buku ini menjelaskan prinsip-prinsip fisikokimia yang mendasari pengembangan dan evaluasi formulasi obat. Ini mencakup pembahasan tentang solusi, suspensi, emulsi, serta aspek pengendalian kualitas dalam produksi obat. Buku ini juga menyentuh metode analisis untuk menentukan karakteristik fisik dan kimia obat, yang penting dalam pengembangan produk obat baru.

Farmasi rumah sakit adalah bidang yang memadukan teori dan praktik pengelolaan sediaan farmasi di lingkungan rumah sakit. Bidang ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perencanaan dan pengadaan obat, penyimpanan, peracikan, distribusi, hingga pelayanan farmasi klinis kepada pasien.

Fatigue design of aluminum components and structures focuses on preventing failures due to cyclic loading. This involves understanding aluminum's fatigue behavior, material properties, and applying appropriate design methods and codes. Key aspects include S-N curves, crack propagation analysis, local stress considerations, and the design of joints with welds, fasteners, or adhesives.

Pokok bahasan yang dikupas dalam buku ini ialah letak kekuatan dan kelemahan sistem pemerintahan daerah sekarang.

Buku Federasi untuk Indonesia karya Adnan Buyung Nasution dan kawan-kawan adalah sebuah karya penting yang membahas konsep federasi dalam konteks Indonesia. Buku ini mengemukakan pandangan mengenai kemungkinan penerapan sistem federasi di Indonesia dan bagaimana sistem tersebut dapat mempengaruhi struktur pemerintahan serta dinamika politik di negara ini.

Buku ini membahas bagaimana terjadinya pemanasan global dan bagaimana hubungannya pemanasan global dengan kejadian-kejadian fenomena iklim seperti El Nino dan La Nina. Selain itu, dibahas juga sejauh mana usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini ialah kementerian-kementerian yang terkait langsung dengan fenomena iklim tersebut. Di bagian akhir buku ini akan ditampilkan penelitian yang terkait dengan fenomena iklim tersebut dalam hubungannya dengan bidang pertanian dan bencana alam.

Diaspora filantropi atau "kedermawanan ala perantau" me-rupakan salah satu potensi kedermawanan di Indonesia yang cukup unik. Kedermawanan ini diwujudkan dengan pemberian sumbangan dalam bentuk uang atau bentuk-bentuk bantuan lainnya oleh warga yang merantau di kota-kota besar kepada kampung halamannya. Model kedermawanan semacam ini banyak ditemui di berbagai daerah karena masyarakat kita punya tradisi merantau yang cukup kuat dan hampir ada di semua komunitas. Organisasi perantau Sulit Air Sepakat (SAS) dikenal sebagai organisasi perantau yang sukses dalam menggalang keder-mawanan dari para perantau Minang di berbagai daerah. Organisasi yang berdiri pada tahun 1918 yang merupakan organisasi perantau pertama terbesar dan terkuat di Sumatera Barat untuk saat ini. Organisasi ini telah memiliki sekitar 60 Dewan Perwakilan Cabang (DPC) di Indonesia dan 4 DPC di luar negeri: Malaysia, Sidney, Melbourne dan Washington DC (Suara SAS, 1995). Sumbangan sosial mereka telah berkontribusi terhadap percepatan pembangunan di kampung halaman maupun di daerah rantau. Filantropi mereka ini dapat dilihat dari berbagai bentuk infrastruktur yang dibangun mulai dari jalan, jembatan, balai adat, pukesmas, sekolah, musholla serta upaya pengem- bangan sumber daya, seperti pemberian beasiswa. Keberhasilan organisasi SAS ini dapat menjadi model at referensi bagi organisasi perantau lainnya.

Filosofi kewenangan organ dan lembaga daerah berakar pada prinsip otonomi dan desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia yang berlandaskan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara hukum. Kewenangan yang dilimpahkan kepada organ dan lembaga daerah tidak hanya memiliki makna yuridis, tetapi juga makna filosofis yang mencerminkan falsafah bangsa Indonesia, kebhinekaan, dan prinsip negara hukum.

Filsafat akan terus menjawab atas segala pertanyaan yang d ajukan oleh akal budi kita. batas ketidak mampuan akal budi kita untuk menjawab pertanyaan segala yang ada, segala yang berhubunngan dengan ilmu, itulah batas kerja filsafat.

Filsafat hukum mengajarkan bahwa hukum tidak hanya soal aturan, tetapi juga tentang nilai-nilai yang menjunjung keadilan, kebebasan, dan kemanusiaan. Dengan memahami filsafat hukum, kita dapat membangun sistem hukum yang lebih adil, efektif, dan berorientasi pada kesejahteraan manusia.

Buku ini mengkaji perkembangan filsafat hukum dari masa ke masa, menghubungkan perubahan pemikiran tentang hukum dengan dinamika sosial, politik, dan budaya yang terjadi sepanjang sejarah. Filsafat hukum tidak hanya berfokus pada teori-teori yang ada, tetapi juga mengkaji bagaimana konteks sejarah memengaruhi pandangan-pandangan tersebut.

Buku ini telah memperlakukan Filsafat Hukum secara adil - mengkontrikan penuangan hal-hal baru dalam konteks Sejarah Filsafat Hukum yang tentu saja bermanfaat dalam pengembangan Filsafat Hukum itu sendiri. Disamping itu juga, buku ini juga memunculkan mengenai pentingnya penguasaan terhadap defragmentasi, hingga mutlak dioptimalkan dan diperkuat [diperdalam] dalam refleksi-refleksi kefilsafatan Filsafat Hukum. Hal itu benar-benarakan bermanfaat dalam memahami Filsafat Hukum, bahkan sampai titik terjauh dan paling esensial dalam hukum. Buku ini demikian komprehensif, disertai pembahasan yang lugas dan sekaligus merupakan referensi yang tidak bisa diabaikan oleh para penstudi bidang hukum serta demikian pentingnya bagi para mahasiswa dan akademisi secara umum.

Buku ini secara berurut memuat bahasan secara umum filsafat; mengenai pengertian dan manfaat filsafat, klasifikasi, ranah kajian dan cabang-cabang filsafat; filsafat ilmu, perkembangannya serta kaitannya dengan ilmu pengetahuan ; logika, metode, teori serta sejarah beserta tokohnya, ontologi ilmu, epistemologi ilmu, aksiologi ilmu, perkembangan iptekss dan dorongan belajar.

Secara formal ,filsafat adalah proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. sifat filsafat yang benar adalah sikap kritis yang merupakan sikap toleran dan terbuka dalam melihat persoalan dengan berbagai sudut pandang.