Dashboard UPT Perpustakaan

Sang Pencipta Alam dan isinya telah memberikan segala sesuatu keperluan manusia tanpa diminta. Namun demikian, pemberian Sang Pencipta tersebut harus diolah terlebih dahulu dengan daya pikir yang tiada berbatas. Manusia harus cerdik bagaimana memanfaatkannya. Fakta di lapangan membuktikan bahwa manusia terdidik dan tanah yang merupakan hasil pelapukan litosfer telah membuktikan kemampuannya menggali potensi tanah untuk melanjutkan hidup dan kehidupan umat manusia. Seperti Anda ketahui bahwa pada awal dan selama manusia berada pada era industri, sumber daya mineral telah direkayasa sebagai bahan pelengkap hidup. Namun demikian, karena alam itu bersifat dinamis, dinamika alam tersebut akan menimbulkan bencana, yang mau tidak mau harus dihadapi oleh manusia. Buku ini mengupas melalui sudut pandang geologi potensi litosfer, dan dinamikanya, yang telah membuat manusia hidup dan berkembang dengan memanfaatkan sumber daya geologi, dan bencana yang ditimbulkan baik oleh alam maupun sebagai akibat campur tangan manusia sehingga berpotensi juga menimbulkan bencana. Buku ini terdiri atas tujuh bab, yang wajib Anda cermati, dan bila Anda telah selesai membacanya, Anda dapat menarik kesimpulan mengapa manusia berebut untuk menguasai litosfer, dan bencana yang harus dihadapi manusia dengan berekayasa dan olah pikir agar tidak sengsara dan punah dari muka bumi ini. Untuk itu, Anda cukup menyediakan waktu beberapa puluh menit secara berkesinambungan dengan sedikit jeda. Akhir dari membaca buku ini, Anda dapat mengambil kesimpulan mengapa manusia berlomba-lomba ingin menguasai litosfer dan memanfaatkan isinya, serta macam bencana yang mungkin terjadi di alam raya. Itu semua dapat Anda lakukan bila pancaindra mata Anda cukup sempurna, dan potensi Anda akan lebih berharga bila pengetahuan Anda disampaikan pada teman sejawat dan mudah diterima dengan akal sehat. Untuk itu, pada akhir dari buku ini dituliskan juga bagaimana seharusnya Anda menjaga kesehatan pemberian Sang Pencipta yang tidak dapat dinilai dengan uang. Selain itu, dalam buku ini juga disampaikan tips, bagaimana seyogyanya Anda berkomunikasi ilmiah agar mudah diterima dan menyenangkan teman seprofesi. Detail Penulis Sukandarrumidi Dkk Jumlah Halaman 431 Penerbit Gadjah Mada University Press Tanggal Terbit 1 Okt 2017 Berat 0.51 kg ISBN 9786023862269 Lebar 16.0 cm Bahasa Indonesia Panjang 23.0cm
<br/>

Buku ini menceritakan tentang ilmu kebumian, dan memaparkan materi tentang Geologi,yaitu geologi berasal dari kata geo dan logos yang artinya ilmu.yaitu ilmu yang mempelajari bumi. Manusia memanfaatkan muka bumi dan ini sebagai tempat tinggal dan juga sebagai tempat menggantungkan hidupnya. Di dalam bumi banyak terdapat berbagai macam mineral dan dalam bentuk senyawaanorganik yang merupakan sumberdaya alam yang tidak terhitung nilainya. dan juga bahan tambang mempunyai peranan cukup bear dalam kelangsungan hidup manusia.tanpa bahan tambang yang sudah direka yasa dengan kemampuan teknologi ciptaan manusia tampaknya membuat hidup di dunia ini menjadi hambar.

Buku ini membahas secara mendetail tentang ruang fraktal, metrik Hausdorff, kelengkapan ruang fraktal, pemetaan kontraksi pada ruang fraktal, Sistem Fungsi Iterasi (SFI), attraktor, paradoks pada fraktal, dimensi fraktal, interpolasi fraktal, dan pembuatan program fraktal. Setiap bab dalam buku ini diawali dengan tujuan dan capaian pembelajaran dan diakhiri dengan soal-soal latihan. Buku ini juga ditinjau secara matematis dan diberikan penjelasan tentang peranan komputer dalam menggambar fraktal dengan menggunakan dua algoritma, yaitu (a) Algoritma Deterministik dan (b) Algoritma Iterasi Random.

Geometri dan pengukuran dalam pendidikan dasar sangat penting karena mengajarkan siswa konsep-konsep matematika dasar yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Materi ini membantu siswa memahami bentuk, ukuran, dan posisi objek di sekitar mereka, serta mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan penalaran logis. 

Geometri analitis adalah cabang matematika yang menggunakan metode aljabar untuk mempelajari geometri. Dalam geometri analitis, kita dapat menggunakan koordinat Kartesius dan kutub untuk menggambarkan titik-titik dan bentuk-bentuk geometri pada bidang Euclid. 

*Koordinat Kartesius* 

Koordinat Kartesius adalah sistem koordinat yang menggunakan dua sumbu yang saling tegak lurus, yaitu sumbu x dan sumbu y. Setiap titik pada bidang dapat diwakili oleh pasangan koordinat (x, y). 

*Koordinat Kutub* 

Koordinat kutub adalah sistem koordinat yang menggunakan jarak dari titik asal (r) dan sudut yang dibentuk dengan sumbu x positif (θ). Setiap titik pada bidang dapat diwakili oleh pasangan koordinat (r, θ). 

*Perbedaan antara Koordinat Kartesius dan Kutub* 

Koordinat Kartesius lebih mudah digunakan untuk menggambarkan bentuk-bentuk geometri yang memiliki sisi lurus, sedangkan koordinat kutub lebih mudah digunakan untuk menggambarkan bentuk-bentuk geometri yang memiliki kurva atau lingkaran. 

*Penerapan Geometri Analitis* 

Geometri analitis memiliki banyak penerapan dalam berbagai bidang, seperti: 

1. *Fisika*: Untuk menggambarkan gerakan benda dan gaya yang bekerja pada benda. 
2. *Teknik*: Untuk merancang dan menganalisis struktur dan sistem. 
3. *Komputer grafis*: Untuk menggambarkan objek dan lingkungan virtual. 

Apakah Anda ingin tahu lebih lanjut tentang geometri analitis atau memiliki pertanyaan spesifik?

Geometri transformasi adalah cabang geometri yang mempelajari bagaimana objek geometri dipetakan atau diubah dari satu posisi ke posisi lain. Transformasi geometri melibatkan perubahan posisi dan ukuran objek, seperti translasi (pergeseran), rotasi (perputaran), refleksi (pencerminan), dan dilatasi (perubahan skala). 

Geomorfologi dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi dan proses yang membentuknya. Ini juga dikenal sebagai kajian lanskap, dan mencakup studi tentang fenomena di dalam dan di permukaan bumi.

Makna geosintetik berasal dari kata “geo” yang memiliki arti “tanah” dan “sintetik” yang memiliki arti “tiruan”. Geosintetik di Indonesia saat ini sudah sangat populer digunakan dalam rekayasa bangunan sipil. Secara lebih modern, geosintetik merupakan serat sintetis yang memiliki terbagi menjadi dua bentuk, yaitu tanpa ayaman dan dianyam yang berguna dalam pekerjaan seperti penimbunan tanah. Tipe-tipe geosintetik terbagi menjadi beragam yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap pekerjaan, karena pada dasarnya geosintetik merupakan material yang memiliki fungsi sangat penting terutama dalam bidang teknik sipil, lingkungan, pertanian dan juga geoteknik.

Buku ini membahas cara-cara perancangan dan aplikasi geosintetik terutama untuk rekayasa jalan raya. Materi yang disajikan mencakup pembahasan mengenai fungsi-fungsi geosintetik sebagai filter, pemisah ataupun perkuatan, terutama yang terkait dengan pekerjaan-pekerjaan stabilisasi timbunan pada tanah lunak dan perkerasan jalan.

Buku dengan judul Geotoksikologi ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan baku mutu, pestisida, pengaruh bencana geologi, dan beberapa logam berat, antara lain logam timbal (Pb), merkuri (Hg), tembaga (Cu), cadmium (Cd), arsen (As), dan chromium (Cr). Sebagai bahan pembelajaran masyarakat, pada buku ini disertakan pula berbagai macam keracunan yang pernah terjadi dalam bentuk studi kasus sebagai bahan peringatan agar siap dan cermat dalam menghadapi “tamu yang tidak pernah diundang, tetapi dapat datang tanpa permisi setiap saat”.

Buku atau kajian tentang "Gerak Penduduk, Pembangunan, dan Perubahan Sosial" biasanya membahas hubungan antara pergerakan populasi, proses pembangunan, dan perubahan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat.

Buku "Gerakan Mahasiswa: dan Politik Kaum Muda Era 80-an" karya Denny J.A. menyajikan kajian mendalam mengenai peran dan dinamika gerakan mahasiswa serta kaum muda di Indonesia selama dekade 1980-an. Buku ini mengeksplorasi bagaimana gerakan mahasiswa pada periode tersebut mempengaruhi politik dan masyarakat, serta tantangan yang dihadapi oleh kaum muda dalam konteks politik yang sedang berlangsung.

Buku "Gerakan Mahasiswa dan Demokrasi di Indonesia" karya A. Prasetiyantoko adalah kajian mendalam mengenai peran dan dinamika gerakan mahasiswa dalam proses demokratisasi di Indonesia. Buku ini mengeksplorasi bagaimana mahasiswa telah berkontribusi dalam mempengaruhi politik dan demokrasi di Indonesia, serta tantangan dan pencapaian mereka dalam konteks perubahan sosial dan politik.

Buku "Gerakan Sosial dan Kebudayaan: Teori dan Strategi Perlawanan Masyarakat Adat Atas Serbuan Investasi Tambang" karya Ahmad Atang menawarkan analisis mendalam mengenai bagaimana masyarakat adat di Indonesia berjuang melawan dampak negatif dari investasi tambang yang mengancam wilayah dan budaya mereka. Buku ini mengkaji teori-teori gerakan sosial serta strategi perlawanan yang diterapkan oleh masyarakat adat untuk mempertahankan hak-hak dan kearifan lokal mereka.

Giyugun Sumatera, yang artinya "Tentara Sukarela Sumatera," adalah organisasi militer yang dibentuk oleh Jepang selama masa pendudukan di Indonesia, khususnya di Sumatera. Giyugun Sumatera dianggap sebagai cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) karena ia merupakan bentuk pelatihan militer awal bagi pemuda Indonesia.