Dashboard UPT Perpustakaan

this book focus of research has quences of literacy ,these largely ethonographic essays bringtogether anthropological and linguistic work written over the last ten years by anthropological and sociolinguists.

Buku ini membahas konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dalam konteks community development (comdev) dan bagaimana perusahaan dapat berinvestasi secara kreatif untuk memberikan dampak positif dalam era globalisasi.

Buku ini menghadirkan kajian sehubungan dengan dimensi curent issue perpajakan yang semakin hari kian kompleks , buku ini mengulas dengan tuntas dan gamblang berbagai peraturan sistim ,, kepatuhan,

Data privasi merupakah topik yang sedang menjadi perhatian hal ini disebabkan karena kita sedang menuju a “Web of the world” pada saat komunikasi antar manusia menggunakan komunikasi bergerak ( mobile communicatios) khususnya penggunaan smartphones, komputer tablet yang terkoneksi dengan internet dapat mengubungkan dunia fisik ke dalam satu jaringan. Pada tahap ini isu perlindungan data privasi menjadi suatu isu yang menjadi perhatian masyarakat global. Penulis menggunakan istilah data privasi karena ada dua istilah yang digunakan secara bergantian yaitu perlindungan privasi dan data pribadi yang sebenarnya secara teori memiliki pengertian dan ruang lingkup yang berbeda karena privasi memiliki pengertian dan konteks yang lebih abstrak dan luas yaitu hak untuk tidak diganggu ( non-interference), akses terbatas (limited accessibility) atau kendali atas informasi pribadi (information control) sedangkan perlindungan data pribadi adalah perlindungan secara khusus tentang bagaimana undang-undang melindungi bagaimana data pribadi dikumpulkan, didaftarkan, disimpan, dieksploitasi, dan disebarluaskan. Dalam praktik kedua istilah ini seringkali dipersepsikan sama sehingga pada tahun 2010 an ketika negara-negara mulai memiliki undang-undang perlidungan data dan privasi maka beberapa ahli hukum privasi internasional mencoba menggabungkan dua pengertian ini menjadi data privasi dan selanjutnya di dalam buku ini akan menggunakan istilah data privasi. Pengertian privasi sendiri merupakan konsep yang abstrak sehingga cukup sulit untuk didefinisikan dan sangat dipengaruhi oleh faktor sosial budaya yang berkembang di masyarakat sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda diantara negara-negara khususnya di negara maju dan berkembang. Akibatnya pakar baik pakar hukum, politik, sosiologi, anthropologi memberikan definisi yang berbeda tergantung pada perspektif masing masing. Dalam tahap perkembangannya teori tentang privasi kemudian tumbuh yang pada awalnya hanya merupakan hak yang dikenal dalam konteks sosial kemudian diakui menjadi secara hukum sebagai suatu hak yang harus dilindungi dan dikategorikan sebagai salah satu hak yang diatur dalam instrumen hukum hak asasi manusia yaitu dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, 1948 dan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, 1966 serta dalam banyak perjanjian internasional dan regional lainnya yang mengatur tentang hak asasi manusia.

Cyber Law adalah istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi. Istilah lain yang juga digunakan adalah hukum Teknologi Informasi (Law of Information Techonology) Hukum Dunia Maya (Virtual World Law) dan Hukum Mayantara. Istilah-istilah tersebut lahir mengingat kegiatan internet dan pemanfaatan teknologi informasi berbasis virtual. Istilah hukum siber digunakan dalam tulisan ini dilandasi pemikiran bahwa cyber jika diidentikan dengan “dunia maya” akan cukup menghadapi persoalan ketika terkait dengan pembuktian dan penegakan hukumnya. Mengingat para penegak hukum akan menghadapi kesulitan jika harus membuktikan suatu persoalan yang diasumsikan sebagai “maya”, sesuatu yang tidak terlihat dan semu Di internet hukum itu adalah cyber law, hukum yang khusus berlaku di dunia cyber. Secara luas cyber law bukan hanya meliputi tindak kejahatan di internet, namun juga aturan yang melindungi para pelaku e-commerce, e-learning; pemegang hak cipta, rahasia dagang, paten, e-signature; dan masih banyak lagi.

Perkembangan terakhir teknologi informasi begitu sangat mengagumkan, hingga dunia dijadikannya sebuah tatanan yang borderless. Demikian juga dengan peradaban manusia beserta segi-seginya yang secara signifikan sangat terpengaruh. Kecanggihan dunia cyber dalam buku ini diilustrasikan sebagai pedang bermata dua tak pelak lagi karena kontribusinya membawa pada dua konsekuensi; bagi kesejahteraan dan peradaban manusia sekaligus sebagai sarana efektif untuk melakukan berbagai tindak kejahatan (cyber crime). Berbagai bentuk pelanggaran dan perbuatan melawan hukum sangat memungkinkan dalam praktek dunia cyber. HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) sebagai pilar utama dalam Hukum Siber (Cyber Law) merupakan titik yang sangat menjadi perhatian masyarakat internasional yang diimplementasikan dalam aspek regulasinya. Di Indonesia antisipasinya melalui berbagai peraturan perundangan seperti paten dan merek sedangkan regulasi secara spesifik masih berupa rancangan yaitu RUU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Hukum Siber (Cyber Law) sebagai kajian mutakhir merupakan sebuah kebutuhan atas kecenderungan fenomena peradaban yang serba komputer. Dalam hal literatur buku ini merupakan jawaban atas kelangkaan diangkatnya materi Hukum Siber dalam sebuah buku.

Cyber Notary: Pemahaman Awal dalam Konsep Pemikiran* merupakan buku yang membahas mengenai konsep cyber notary sebagai salah satu inovasi dalam dunia notaris. Buku ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan dunia notaris.

Buku ini mengulas sejumlah tradisi lisan tentang keturunan leluhur Daeli di Idanoi, kecamatan Gido, dan di Lahomi, kecamatan Sirombu, lagi tradisi lisan lainnya serta beberapa uraian tentang rumah-rumah tradisional, megalit dan artefak khas Onowaembo Idanoi.

Daftar tajuk subyek edisi ini kami sajikan untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan-perpustakaan yang koleksinya masih dibawah 10.000 judul, dan juga untuk ratusan atau mungkin ribuan perpustakaan yang dalam waktu dekat akan didirikan sebagi respon undang-undang no.02 tahun 1989ntentang pendidikan Nasionla yang dalam pasal 35 mengaskan bahwa semua sekolah baik yang di oleh pemerintah maupun swasta harus menyediakan sumber belajar.

-

Buku "Dana Pensiun Lembaga Keuangan: Financial Institution Pension Fund" membahas peran dan fungsi dana pensiun sebagai salah satu lembaga keuangan penting dalam sistem keuangan suatu negara. Penulis menjelaskan struktur dana pensiun, manajemen aset, serta tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan dana pensiun.

Buku "Dari Ancak ke Ancak: Buruh Jawa di Perkebunan Sumatera Utara Pada Masa Orde Baru" karya Sjafri Sairin membahas perjalanan hidup buruh migran Jawa yang bekerja di perkebunan di Sumatera Utara selama era Orde Baru. Penulis menggali berbagai aspek kehidupan buruh, termasuk kondisi kerja, sistem perekrutan, dan hubungan sosial di antara para pekerja. Buku ini menguraikan bagaimana kebijakan pemerintah saat itu memengaruhi kehidupan buruh, serta tantangan yang mereka hadapi, seperti diskriminasi, upah yang rendah, dan kondisi kerja yang tidak memadai. Sairin juga mengeksplorasi dampak migrasi ini terhadap identitas budaya buruh Jawa dan interaksi mereka dengan masyarakat lokal.

Buku "Dari Bilik Suara ke Masa Depan Indonesia" karya Gouzali Saydam menyajikan analisis mendalam tentang dinamika politik Indonesia setelah pemilu dan dampaknya terhadap reformasi. Penulis mengeksplorasi konflik politik yang muncul setelah pemilu dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi masa depan reformasi di Indonesia.

Buku ini mengkaji bagaimana gender bukan hanya sesuatu yang "dimiliki" seseorang, tetapi merupakan hasil dari proses sosial yang terus-menerus dilakukan (doing gender) dan bagaimana perbedaan gender menciptakan dan memperkuat ketidaksetaraan sosial. Penulis menggabungkan teori dan praktik untuk mengeksplorasi bagaimana gender dihasilkan dan diatur dalam berbagai konteks sosial.

Buku ini membahas evolusi nilai-nilai sosial dan politik di Indonesia, dengan fokus pada pergeseran dari prinsip gotong royong ke ideologi Pancasila. Gotong royong adalah nilai tradisional Indonesia yang menekankan kerja sama dan solidaritas dalam masyarakat.