Dashboard UPT Perpustakaan

Pancasila bukan sekedar ideologi negara, tetapi juga merupakan falsafah hidup bangsa yang digali dari nilai-nilai luhur dan budaya nene moyang yang sudah dimilki bangsa Indonesia sebelum Negara Indonesia terbentuk.

Buku ini memberikan panduan praktis dan teoritis bagi pendidik dan pembuat kebijakan di perguruan tinggi dalam upaya menanamkan dan menguatkan nilai-nilai Pancasila di tengah keragaman Indonesia.

Buku ini memberikan panduan praktis dan teoritis bagi pendidik dan pembuat kebijakan di perguruan tinggi dalam upaya menanamkan dan menguatkan nilai-nilai Pancasila di tengah keragaman Indonesia.

Buku ini memberikan panduan praktis dan teoritis bagi pendidik dan pembuat kebijakan di perguruan tinggi dalam upaya menanamkan dan menguatkan nilai-nilai Pancasila di tengah keragaman Indonesia.

Buku ini memberikan panduan praktis dan teoritis bagi pendidik dan pembuat kebijakan di perguruan tinggi dalam upaya menanamkan dan menguatkan nilai-nilai Pancasila di tengah keragaman Indonesia.

Buku ini memberikan panduan praktis dan teoritis bagi pendidik dan pembuat kebijakan di perguruan tinggi dalam upaya menanamkan dan menguatkan nilai-nilai Pancasila di tengah keragaman Indonesia.

Buku "Pendidikan Perdamaian, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi" membahas peran pendidikan dalam mempromosikan perdamaian, hak asasi manusia (HAM), dan demokrasi. Buku ini menyajikan panduan dan perspektif tentang bagaimana pendidikan dapat digunakan sebagai alat untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan damai.

Buku "Pendidikan Perdamaian, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi" membahas peran pendidikan dalam mempromosikan perdamaian, hak asasi manusia (HAM), dan demokrasi. Buku ini menyajikan panduan dan perspektif tentang bagaimana pendidikan dapat digunakan sebagai alat untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan damai.

Buku "Pendidikan Perdamaian, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi" membahas peran pendidikan dalam mempromosikan perdamaian, hak asasi manusia (HAM), dan demokrasi. Buku ini menyajikan panduan dan perspektif tentang bagaimana pendidikan dapat digunakan sebagai alat untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan damai.

Buku "Pendidikan Perdamaian, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi" membahas peran pendidikan dalam mempromosikan perdamaian, hak asasi manusia (HAM), dan demokrasi. Buku ini menyajikan panduan dan perspektif tentang bagaimana pendidikan dapat digunakan sebagai alat untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan damai.

Buku "Pendidikan Perdamaian, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi" membahas peran pendidikan dalam mempromosikan perdamaian, hak asasi manusia (HAM), dan demokrasi. Buku ini menyajikan panduan dan perspektif tentang bagaimana pendidikan dapat digunakan sebagai alat untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan damai.

Kebutuhan hidup manusia meningkat seiring dengan perubahan dan perkembangan pola kehidupan masyarakatnya. Pada mulanya, manusia hidup dalam masyarakat yang berpola hidup secara natural. Masyarakat ini menggantungkan kehidupannya kepada kekuatan almi yang tersedia di dalam diri manusia serta memanfaatkan apa yang telah ada di dalam sekitar mereka. Pada saat itu, kebutuhan hidup manusia masih sederhana. Masyarakat primitif yang berpola hidup amat sederhana, terutama hanya berfungsi ekonomis. Mereka belum membutuhkan ideologi, politik, hukum, ataupun pemerintahan. Manusia mempertahankan hidup mereka secara kompetitif, baik secara individual maupun dalam kelompok-kelompok. Manusia dalam masyarakat primitif baru memiliki kebutuhan ekonomi yang sederhana terutama berupa kebutuhan dasar yang bersifat jasmaniah.

Kebutuhan hidup manusia meningkat seiring dengan perubahan dan perkembangan pola kehidupan masyarakatnya. Pada mulanya, manusia hidup dalam masyarakat yang berpola hidup secara natural. Masyarakat ini menggantungkan kehidupannya kepada kekuatan almi yang tersedia di dalam diri manusia serta memanfaatkan apa yang telah ada di dalam sekitar mereka. Pada saat itu, kebutuhan hidup manusia masih sederhana. Masyarakat primitif yang berpola hidup amat sederhana, terutama hanya berfungsi ekonomis. Mereka belum membutuhkan ideologi, politik, hukum, ataupun pemerintahan. Manusia mempertahankan hidup mereka secara kompetitif, baik secara individual maupun dalam kelompok-kelompok. Manusia dalam masyarakat primitif baru memiliki kebutuhan ekonomi yang sederhana terutama berupa kebutuhan dasar yang bersifat jasmaniah.

Kebutuhan hidup manusia meningkat seiring dengan perubahan dan perkembangan pola kehidupan masyarakatnya. Pada mulanya, manusia hidup dalam masyarakat yang berpola hidup secara natural. Masyarakat ini menggantungkan kehidupannya kepada kekuatan almi yang tersedia di dalam diri manusia serta memanfaatkan apa yang telah ada di dalam sekitar mereka. Pada saat itu, kebutuhan hidup manusia masih sederhana. Masyarakat primitif yang berpola hidup amat sederhana, terutama hanya berfungsi ekonomis. Mereka belum membutuhkan ideologi, politik, hukum, ataupun pemerintahan. Manusia mempertahankan hidup mereka secara kompetitif, baik secara individual maupun dalam kelompok-kelompok. Manusia dalam masyarakat primitif baru memiliki kebutuhan ekonomi yang sederhana terutama berupa kebutuhan dasar yang bersifat jasmaniah.

Kebutuhan hidup manusia meningkat seiring dengan perubahan dan perkembangan pola kehidupan masyarakatnya. Pada mulanya, manusia hidup dalam masyarakat yang berpola hidup secara natural. Masyarakat ini menggantungkan kehidupannya kepada kekuatan almi yang tersedia di dalam diri manusia serta memanfaatkan apa yang telah ada di dalam sekitar mereka. Pada saat itu, kebutuhan hidup manusia masih sederhana. Masyarakat primitif yang berpola hidup amat sederhana, terutama hanya berfungsi ekonomis. Mereka belum membutuhkan ideologi, politik, hukum, ataupun pemerintahan. Manusia mempertahankan hidup mereka secara kompetitif, baik secara individual maupun dalam kelompok-kelompok. Manusia dalam masyarakat primitif baru memiliki kebutuhan ekonomi yang sederhana terutama berupa kebutuhan dasar yang bersifat jasmaniah.